Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Rahasia Di Balik Gigi Modot
Rahasia Di Balik Gigi Modot
Gigi “modot” adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada gigi yang goyah atau tidak kokoh pada tempatnya. Penyebab gigi modot bisa bermacam-macam, dan beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kondisi ini meliputi:
1. Penyakit Periodontal (Penyakit Gusi)
Penyakit periodontal adalah penyebab utama gigi goyah. Ini terjadi ketika infeksi bakteri menyebabkan kerusakan pada gusi dan struktur pendukung gigi, seperti tulang alveolar. Jika tidak diobati, penyakit periodontal dapat menyebabkan gigi menjadi longgar dan akhirnya tanggal.
2. Trauma atau Cedera
Benturan atau trauma langsung ke mulut dapat menyebabkan gigi menjadi longgar. Misalnya, kecelakaan, jatuh, atau olahraga kontak dapat mengakibatkan kerusakan pada ligamen dan tulang yang mendukung gigi.
3. Bruxism (Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi)
Bruxism adalah kebiasaan menggemeretakkan atau menggeretakkan gigi, biasanya saat tidur. Tekanan berlebih ini dapat merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi menjadi goyah.
4. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan rapuh. Ini dapat mempengaruhi tulang rahang yang mendukung gigi, menyebabkan gigi menjadi longgar.
5. Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal, terutama pada wanita selama kehamilan, menstruasi, atau menopause, dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan membuat gigi lebih rentan goyah.
6. Kebiasaan Buruk dalam Kebersihan Mulut
Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan penumpukan plak dan karang gigi, yang mengakibatkan penyakit gusi dan akhirnya membuat gigi menjadi goyah.
7. Penyakit Sistemik
Penyakit tertentu seperti diabetes dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan membuat gigi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit periodontal.
8. Gigi Bungsu Tumbuh Miring
Pertumbuhan gigi bungsu yang tidak benar dapat menyebabkan tekanan pada gigi lainnya, yang dapat mengakibatkan gigi menjadi goyah.
Pencegahan dan Perawatan
Untuk mencegah dan mengatasi gigi modot, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dan menggunakan benang gigi setiap hari untuk menghilangkan plak dan mencegah penyakit gusi.
- Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin untuk mendeteksi masalah gigi dan gusi sejak dini.
- Menggunakan pelindung mulut saat berolahraga untuk mencegah cedera pada gigi.
- Menggunakan pelindung gigi malam hari jika Anda menggemeretakkan gigi saat tidur.
- Mengontrol penyakit seperti diabetes yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi.
Jika gigi Anda sudah goyah, segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Perawatan mungkin melibatkan pembersihan mendalam, perawatan periodontal, atau prosedur lainnya untuk memperkuat dan menyelamatkan gigi yang terpengaruh.
Referensi
Safitri, M., et al. (2021). “Effect of intermittent fasting on fasting blood glucose, sirtuin 1, and total antioxidant capacity in rat models of diabetes mellitus.” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Probokusumo, J., et al. (2021). “Effect of reperfusion time on right ventricular remodeling in inferior ST-elevation myocardial infarction patients undergoing primary percutaneous coronary intervention.” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Risdiyanti, A., et al. (2021). “Health financing analysis in the implementation of minimum service standards in Lumajang Regency.” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.