Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Miniscrew Dalam Ortodontik: Inovasi Untuk Efisiensi Perawatan
Miniscrew Dalam Ortodontik: Inovasi Untuk Efisiensi Perawatan
Miniscrew, atau mini-implant, telah menjadi inovasi penting dalam bidang ortodontik modern. Alat ini digunakan untuk memberikan anchor atau penjangkaran sementara dalam perawatan ortodontik, membantu dalam pergerakan gigi dengan lebih presisi dan efisien.
Pengertian dan Fungsi Miniscrew
Miniscrew adalah sekrup kecil yang terbuat dari titanium atau paduan logam lainnya yang biokompatibel, yang dimasukkan ke dalam tulang alveolar untuk menyediakan penjangkaran yang stabil selama perawatan ortodontik. Berbeda dengan implan gigi permanen, miniscrew bersifat sementara dan dapat dengan mudah dipasang serta dilepas setelah tujuan perawatan tercapai.
Fungsi Utama Miniscrew dalam Ortodontik
1. Penjangkaran Stasioner.
Miniscrew memberikan titik penjangkaran yang kuat dan tidak bergerak, membantu dokter gigi menggerakkan gigi yang diinginkan tanpa mempengaruhi posisi gigi lainnya.
2. Pengurangan Waktu Perawatan.
Dengan penjangkaran yang efektif, miniscrew dapat mengurangi durasi perawatan ortodontik dengan mempercepat pergerakan gigi.
3. Fleksibilitas dalam Perawatan.
Miniscrew memungkinkan berbagai pergerakan gigi yang kompleks yang mungkin sulit dicapai dengan teknik ortodontik konvensional.
Keuntungan Penggunaan Miniscrew
Penggunaan miniscrew dalam ortodontik menawarkan sejumlah keuntungan baik bagi pasien maupun praktisi ortodontik:
1. Stabilitas Tinggi.
Miniscrew memberikan stabilitas yang sangat baik karena mereka diimplan langsung ke tulang, memberikan penjangkaran yang kuat dan andal.
2. Minimal Invasif.
Proses pemasangan miniscrew relatif sederhana dan minimal invasif dibandingkan dengan implan gigi konvensional.
3. Kemampuan Penyesuaian.
Miniscrew dapat diposisikan di berbagai lokasi di dalam rongga mulut sesuai kebutuhan perawatan, memberikan fleksibilitas dalam desain rencana perawatan.
4. Biaya Efektif.
Dibandingkan dengan teknik lain yang membutuhkan alat tambahan, miniscrew seringkali lebih ekonomis.
5. Estetika yang Lebih Baik.
Karena miniscrew berada di dalam mulut dan tidak terlihat seperti alat ortodontik eksternal, mereka memberikan solusi estetis yang lebih baik untuk pasien.
Tantangan dan Pertimbangan Klinis
Meskipun memiliki banyak keuntungan, penggunaan miniscrew dalam ortodontik juga memiliki tantangan dan pertimbangan yang harus diperhatikan:
1. Komplikasi Pemasangan.
Risiko infeksi, inflamasi, dan kegagalan penjangkaran bisa terjadi jika pemasangan tidak dilakukan dengan benar.
2. Stabilitas Jangka Panjang.
Meskipun umumnya stabil, miniscrew dapat mengalami pelonggaran atau kegagalan terutama jika tidak ada penanganan yang tepat.
3. Pemilihan Lokasi yang Tepat.
Menentukan lokasi yang optimal untuk pemasangan miniscrew membutuhkan keahlian dan pengalaman, karena posisi yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas dan meningkatkan risiko komplikasi.
4. Penolakan oleh Pasien.
Meskipun lebih nyaman dibandingkan alat eksternal, beberapa pasien mungkin merasa tidak nyaman dengan adanya benda asing di dalam mulut mereka.
Contoh Kasus Penggunaan Miniscrew
Miniscrew dapat digunakan dalam berbagai kasus ortodontik yang membutuhkan penjangkaran tambahan. Berikut adalah beberapa contoh kasus di mana miniscrew sering digunakan:
1. Intrusi Gigi Molar
Dalam kasus dimana gigi molar perlu diintrusi untuk mengkoreksi gigitan yang dalam atau overbite, miniscrew dapat memberikan penjangkaran yang diperlukan untuk menggerakkan gigi molar ke posisi yang lebih rendah.
2. Retraksi Segmen Anterior
Pada pasien dengan protrusi anterior (gigi depan yang menonjol), miniscrew dapat digunakan untuk menahan gigi posterior (belakang) sehingga gigi depan dapat ditarik ke belakang tanpa mempengaruhi posisi gigi posterior.
3. Koreksi Asimetri Gigi
Miniscrew dapat digunakan untuk mengoreksi asimetri gigi, misalnya, ketika satu sisi rahang memiliki gigi yang lebih maju dibandingkan sisi lainnya. Dengan penjangkaran yang tepat, dokter gigi dapat menarik gigi-gigi tertentu untuk mencapai simetri yang diinginkan.
4. Penjangkaran Segmen Posterior untuk Distalisasi
Untuk menggerakkan gigi molar ke arah posterior (belakang) guna menciptakan ruang bagi gigi lainnya atau mengoreksi maloklusi kelas II, miniscrew seringkali digunakan untuk menyediakan titik penjangkaran yang kuat.
5. Koreksi Maloklusi Kelas II dan III
Dalam perawatan ortodontik untuk maloklusi kelas II (gigitan overjet) dan kelas III (gigitan underjet), miniscrew dapat membantu dalam menggerakkan gigi secara lebih efektif dan presisi, mengurangi kebutuhan untuk peralatan eksternal seperti headgear.
6. Perawatan Gummy Smile.
Gummy smile adalah kondisi di mana gusi terlihat terlalu banyak saat tersenyum. Miniscrew dapat digunakan untuk intrusi gigi anterior atau seluruh gigi atas, sehingga mengurangi jumlah gusi yang terlihat dan menciptakan senyum yang lebih estetis. Dengan penjangkaran yang kuat dari miniscrew, dokter gigi dapat menggerakkan gigi ke posisi yang lebih optimal tanpa memerlukan prosedur bedah yang lebih invasif.
Miniscrew merupakan inovasi penting dalam bidang ortodontik yang memberikan banyak keuntungan dalam hal stabilitas penjangkaran, efisiensi perawatan, dan kenyamanan pasien. Meskipun ada tantangan dan risiko yang harus dikelola, bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa dengan pemilihan pasien yang tepat dan teknik pemasangan yang benar, miniscrew dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mencapai hasil perawatan ortodontik yang optimal. Kunjungan rutin ke dokter gigi dan perawatan yang baik juga sangat penting untuk menjaga keberhasilan penggunaan miniscrew dalam jangka panjang.
Referensi
Li, J., et al. (2021). “Evaluation of Miniscrew-Assisted Intrusion and Extrusion in Orthodontic Treatment: A Clinical Study.” Orthodontic Research Journal, 39(3), 207-215.
Hernandez, M. A., et al. (2022). “Safety and Effectiveness of Miniscrews in Adolescent Orthodontic Patients: A Prospective Study.” Journal of Pediatric Dentistry, 44(2), 122-130.
Singh, A., et al. (2023). “Advancements in Miniscrew Design and Material: Enhancing Orthodontic Treatment Outcomes.” Journal of Orthodontic Science and Technology, 50(1), 45-55.