Artikel

Menjaga Kesehatan Gusi Bagi Pengguna Behel

Menjaga Kesehatan Gusi Bagi Pengguna Behel

Penggunaan behel atau kawat gigi bukan hanya populer di kalangan remaja, tetapi juga banyak digunakan oleh orang dewasa untuk memperbaiki tampilan dan fungsi gigi. Meskipun fokus utamanya adalah untuk merapikan gigi, tidak jarang kesehatan gusi terabaikan yang dapat berakibat pada masalah serius seperti gingivitis atau periodontitis.

Langkah penting untuk menjaga kesehatan gusi bagi pengguna behel.

1. Menyikat Gigi dengan Teknik yang Benar

Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari adalah langkah dasar dalam menjaga kesehatan mulut. Pengguna behel harus menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut yang khusus dirancang untuk behel. Teknik menyikat gigi dengan gerakan melingkar dan lembut sangat dianjurkan untuk menghindari kerusakan pada bracket dan memastikan bahwa semua sisa makanan terbuang. Sebuah studi oleh Bicakci AA dkk. (2005) menunjukkan bahwa menggunakan sikat gigi dengan kepala yang lebih kecil dapat membantu membersihkan area sekitar behel lebih efektif.

2. Flossing atau Benang Gigi

Flossing adalah langkah yang sering terlewatkan oleh banyak orang, terutama pengguna behel. Namun, flossing sangat penting karena bisa membersihkan area antara gigi dan di bawah garis gusi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. Pengguna behel mungkin akan membutuhkan alat bantu seperti floss threader untuk memudahkan penggunaan benang gigi.

3. Menggunakan Obat Kumur Antiseptik Bila Perlu

Obat kumur dapat menambah perlindungan ekstra terhadap bakteri dan plak yang mungkin tidak terangkat hanya dengan menyikat dan flossing. Penggunaan obat kumur yang mengandung antiseptik setelah menyikat dan flossing bisa sangat membantu. Menurut Council on Scientific Affairs American Dental Association (2003), obat kumur yang mengandung chlorhexidine dianggap efektif untuk mengontrol plak dan gingivitis.

4. Rutin ke Dokter Gigi

Pengguna behel harus rutin berkonsultasi dengan dokter gigi, idealnya setiap 1 bulan sekali (sesuai jadwal kontrol behel), untuk pembersihan profesional dan pengecekan kondisi behel serta kesehatan gusi. Pemeriksaan reguler memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi dan mengatasi masalah sebelum berkembang menjadi serius.

5. Perhatikan Asupan Makanan

Menghindari makanan lengket dan keras sangat penting bagi pengguna behel. Makanan tersebut tidak hanya dapat merusak behel, tapi juga dapat menjadi sumber plak yang berlebihan yang sulit dibersihkan. Makanan yang kaya akan vitamin C dan kalsium juga baik untuk kesehatan gusi dan gigi.

Risiko kesehatan gusi yang tidak terjaga bagi pengguna behel.

Mengabaikan kesehatan gusi selama masa penggunaan behel dapat menimbulkan sejumlah risiko serius.

1. Gingivitis

Gingivitis, atau peradangan pada gusi, adalah tahap awal penyakit gusi dan dapat terjadi jika plak tidak dibersihkan secara menyeluruh dari sekitar gigi dan behel. Gejala gingivitis termasuk gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah., Penumpukan plak adalah faktor utama yang menyebabkan gingivitis. Jika tidak ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

2. Periodontitis

Jika gingivitis tidak diobati, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis, sebuah penyakit yang lebih serius dimana infeksi dan peradangan menyebar dari gusi ke jaringan dan tulang yang menopang gigi. Periodontitis dapat menyebabkan gigi menjadi goyang dan akhirnya rontok.

3. Proliferasi Bakteri dan Demineralisasi

Pengguna behel yang tidak memelihara kebersihan gigi dan gusi dengan baik cenderung memiliki peningkatan risiko demineralisasi enamel gigi dan pembentukan lesi karies di sekitar bracket behel. Penumpukan plak dapat menyediakan lingkungan yang ideal bagi bakteri yang menghasilkan asam, merusak gigi.

4. Halitosis (Bau Mulut)

Penumpukan plak dan masalah gusi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan halitosis atau bau mulut kronis. Bakteri yang berkembang biak dalam plak dan kantong gusi yang terinfeksi dapat menghasilkan bau yang tidak sedap. Studi oleh Rosenberg M (2002) menunjukkan bahwa kebersihan mulut yang buruk adalah salah satu penyebab utama halitosis.

Dengan memahami risiko ini, penting bagi kamu  apabila menggunakan behel untuk menerapkan kebiasaan kebersihan mulut yang baik dan berkonsultasi dengan dokter gigi secara teratur untuk menghindari konsekuensi jangka panjang yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan kepercayaan dirimu!

Referensi

Page RC, Eke PI. (2007). “Case definitions for use in population-based surveillance of periodontitis.” Journal of Periodontology.

Julian O, et al. (2005). “Demineralization and remineralization around orthodontic appliances: an in vivo study.” American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics.

Sharma NC, et al. (2008). “The effectiveness of flossing plus toothbrushing in reducing gingival bleeding—a clinical study.” Journal of the American Dental Association.