Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Mengapa Gigi Jadi Lebih Sensitif Setelah Memasang Behel?

Mengapa Gigi Jadi Lebih Sensitif Setelah Memasang Behel?
Pemasangan behel atau kawat gigi merupakan prosedur ortodontik yang umum dilakukan untuk merapikan posisi gigi. Meskipun prosedur ini dapat memberikan hasil yang signifikan dalam estetika dan fungsi gigi, banyak pasien yang mengalami peningkatan sensitivitas gigi setelah behel dipasang. Sensitivitas ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin, panas, manis, atau asam. Artikel ini akan membahas penyebab utama sensitivitas gigi setelah pemasangan behel, serta bagaimana mengatasi masalah tersebut.
1. Perubahan Posisi Gigi dan Pengaruhnya terhadap Saraf Gigi
Penyebab utama sensitivitas gigi setelah pemasangan behel adalah perubahan posisi gigi yang dialami secara bertahap. Proses pergeseran gigi ini terjadi karena tekanan yang diberikan oleh kawat gigi pada gigi dan tulang sekitarnya. Proses ini disebut sebagai “remodeling tulang alveolar,” yang menyebabkan gigi bergerak perlahan ke posisi yang lebih tepat.
Perubahan posisi gigi ini dapat merangsang saraf di dalam gigi, terutama pada gigi yang lebih sensitif atau sudah memiliki akar gigi yang lebih terpapar. Ketika gigi bergerak, lapisan enamel pada gigi mungkin menjadi lebih tipis, atau bahkan tergores, meningkatkan risiko terjadinya sensasi nyeri atau ketidaknyamanan pada gigi yang bersangkutan.
2. Kebersihan Gigi yang Lebih Sulit Dijaga
Pemasangan behel juga mempengaruhi kebersihan gigi. Kawat gigi dan alat ortodontik lainnya mempersulit pembersihan gigi secara menyeluruh. Sisa makanan dan plak gigi dapat terperangkap di sekitar behel, yang menyebabkan penumpukan bakteri dan dapat memicu iritasi pada gusi dan gigi. Kondisi ini seringkali memperburuk sensitivitas gigi, karena iritasi atau peradangan pada gusi dapat meningkatkan rasa sakit atau sensasi tidak nyaman pada gigi.
Selain itu, jika plak dan karang gigi tidak dibersihkan dengan benar, dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan enamel dan meningkatkan risiko gigi sensitif. Untuk itu, penting bagi pasien yang menggunakan behel untuk menjaga kebersihan mulut secara lebih intensif, dengan menyikat gigi lebih sering dan menggunakan alat bantu seperti sikat gigi interdental atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela kawat.
3. Iritasi dan Peradangan pada Gusi
Behel juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan lunak mulut, terutama pada gusi. Selama proses pemakaian, kawat dan bracket bisa menekan atau melukai gusi, menyebabkan peradangan dan nyeri. Gusi yang meradang cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan dari makanan atau minuman yang sangat dingin atau panas.
Iritasi gusi ini mungkin berkurang seiring waktu ketika pasien terbiasa dengan behel mereka, tetapi pada beberapa kasus, sensitivitas ini tetap ada selama proses perawatan ortodontik. Perawatan tambahan seperti penggunaan gel atau salep untuk meredakan peradangan gusi sering kali dianjurkan oleh dokter gigi untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan.
4. Penggunaan Waktu yang Lama dan Dampaknya pada Sensitivitas Gigi
Salah satu alasan lainnya mengapa gigi menjadi lebih sensitif setelah pemasangan behel adalah durasi perawatan ortodontik itu sendiri. Karena proses pergeseran gigi memakan waktu yang lama, sensitivitas bisa terjadi secara bertahap. Selama beberapa bulan pertama setelah pemasangan behel, gigi mungkin mengalami sensasi sakit atau lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan tekanan. Hal ini disebabkan oleh stres yang dialami oleh gigi dan jaringan sekitarnya saat gigi bergerak.
Namun, seiring berjalannya waktu, gigi biasanya akan beradaptasi dengan perubahan posisi, dan sensitivitas tersebut akan berkurang. Meskipun demikian, bagi beberapa individu, sensitivitas dapat bertahan lebih lama, terutama jika ada masalah lain seperti kerusakan enamel atau penyakit gusi.
5. Penanganan Gigi Sensitif setelah Memasang Behel
Untuk mengurangi atau mengatasi sensitivitas gigi setelah pemasangan behel, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Penyikatan Gigi yang Tepat: Menggunakan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dapat membantu mengurangi rasa sakit pada gigi. Pastikan untuk menyikat gigi dengan lembut untuk menghindari ke rusakan lebih lanjut pada enamel gigi.
- Makanan yang Tepat: Hindari makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, manis, atau asam selama periode sensitivitas. Pilih makanan yang lebih lembut dan tidak menyebabkan iritasi pada gigi atau gusi.
- Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi: Pastikan untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi, agar masalah sensitivitas dapat ditangani secara tepat waktu.
Sensitivitas gigi setelah pemasangan behel adalah masalah umum yang dialami oleh banyak pasien. Penyebab utama sensitivitas ini adalah perubahan posisi gigi, kesulitan dalam menjaga kebersihan mulut, iritasi pada gusi, dan durasi perawatan yang panjang. Meskipun tidak nyaman, sensitivitas ini biasanya bersifat sementara dan dapat dikelola dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Penting bagi pasien untuk mengikuti saran dokter gigi untuk memastikan kesehatan mulut dan kenyamanan selama perawatan ortodontik.
Referensi
Putra, A. T., & Wibowo, F. (2023). Pengaruh Penggunaan Behel terhadap Sensitivitas Gigi pada Pasien Dewasa. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia, 30(2), 112-118.
Sari, P. A., & Widodo, T. (2022). Efek Pemasangan Behel Terhadap Perubahan Sensitivitas Gigi pada Pasien Remaja. Jurnal Ortodonti Indonesia, 14(1), 35-42.
Nurul, L., & Sulaiman, D. (2021). Pengaruh Perawatan Ortodontik terhadap Perubahan Sensitivitas Gigi: Studi Kasus pada Pasien dengan Behel. Jurnal Ilmu Kesehatan Gigi, 23(3), 207-213.
Pratama, H. A., & Yuliana, L. (2020). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Gigi setelah Pemasangan Behel pada Pasien Ortodontik. Jurnal Kesehatan Gigi, 18(4), 128-134.
Santoso, H., & Wibowo, M. (2019). Analisis Sensitivitas Gigi Pasien Pengguna Behel dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hidup. Jurnal Penelitian Kesehatan Gigi, 12(2), 90-96.