Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Disarankan Bagi Pengguna Behel
Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Disarankan Bagi Pengguna Behel
Behel ortodontik atau behel gigi adalah alat ortodontik yang umum digunakan untuk memperbaiki posisi gigi yang tidak rata. Bagi pengguna behel, perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas makanan apa yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pengguna behel, serta memberikan informasi yang relevan untuk menjaga kesehatan gigi dan kenyamanan selama proses penggunaan behel.
Makanan yang Dianjurkan
1. Makanan Lunak dan Lembut:
- Sup
- Bubur
- Oatmeal
- Smoothie buah tanpa biji atau serat kasar
- Sayuran Rebus atau Dikukus: Wortel, Brokoli, Labu
2. Buah-buahan Lunak:
- Pisang
- Apel yang sudah dipotong kecil
- Pir yang sudah dipotong kecil
3. Protein Lembut:
- Daging ayam atau ikan yang dimasak tanpa tulang atau duri
- Telur rebus atau dadar
4. Produk Susu Rendah Lemak:
- Susu rendah lemak
- Yogurt tanpa tambahan gula
Makanan yang Dilarang
1. Makanan Keras dan Renyah:
- Kacang-kacangan
- Keripik
- Popcorn
2. Makanan yang Menempel pada Behel:
- Permen karet
- Permen keras
- Cokelat yang mudah menempel
3. Minuman Berwarna:
- Minuman berwarna seperti teh, kopi, dan minuman bersoda dapat menyebabkan noda pada behel
4. Makanan yang Mengandung Banyak Gula:
- Gula dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, sehingga sebaiknya dihindari.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang dapat memiliki toleransi yang berbeda terhadap makanan tertentu. Selalu konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi pribadi Anda.
Sebab dan akibat pilihan makanan bagi pengguna behel
Penggunaan behel ortodontik memerlukan perubahan dalam pola makan, dan pilihan makanan dapat memengaruhi kenyamanan serta efektivitas perawatan. Makanan lunak dan lembut, seperti sup, bubur, dan smoothie, direkomendasikan karena dapat mengurangi tekanan pada behel dan gigi. Sebabnya, konsistensi yang lembut meminimalkan risiko kerusakan pada behel, mempercepat penyesuaian, dan meningkatkan kenyamanan pengguna. Akibatnya, proses perawatan ortodontik menjadi lebih efisien, dan kepatuhan terhadap panduan makanan dianjurkan dapat mengurangi risiko kerusakan pada perangkat ortodontik.
Di sisi lain, makanan yang dilarang, seperti makanan keras, keripik, dan minuman berwarna, memiliki sebab yang berkaitan dengan risiko kerusakan pada behel dan gigi. Makanan keras dapat menyebabkan patah atau pergeseran pada kawat behel, sedangkan minuman berwarna dapat menimbulkan noda yang mengurangi estetika perangkat ortodontik. Sebab ini menyebabkan akibat berupa kerusakan pada behel yang memerlukan perbaikan, memungkinkan bakteri berkembang di area yang sulit dibersihkan, dan mengurangi kepercayaan diri pengguna behel selama perawatan.
Garis ketiga panduan makanan menyoroti pentingnya mengendalikan konsumsi gula. Sebabnya, gula dapat memicu pertumbuhan bakteri di mulut, meningkatkan risiko plak, dan karies gigi. Sebagai akibatnya, karies gigi dapat terbentuk di sekitar behel, memperlambat proses perawatan ortodontik. Perawatan tambahan, seperti pembersihan profesional, mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah gigi yang berkaitan dengan konsumsi gula yang berlebihan.
Melalui pemahaman mendalam tentang sebab dan akibat dari pilihan makanan, pengguna behel dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan gigi, kenyamanan, dan keberhasilan perawatan ortodontik mereka. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk panduan yang lebih spesifik sesuai kebutuhan individu.
Referensi
American Association of Orthodontists. (2019). Braces Food Dos and Don’ts. https://www.aaoinfo.org/
American Dental Association. (2021). Orthodontic Treatment with Braces: Care and Maintenance. https://www.mouthhealthy.org/
Tuncer, A. V., & Ulusoy, A. T. (2015). Dietary advice in orthodontic treatment. Journal of Istanbul University Faculty of Dentistry, 49(3), 62–71. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/