Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Kenapa Harus Ada Gigi Bungsu?

Kenapa Harus Ada Gigi Bungsu?
Gigi bungsu, atau yang dikenal dengan nama lain molar ketiga, adalah gigi geraham terakhir yang biasanya tumbuh pada usia 17 hingga 30 tahun. Secara evolusi, gigi ini memiliki fungsi penting bagi nenek moyang manusia, meskipun di era modern, perannya dianggap kurang signifikan.
Mengenal Gigi Bungsu
Gigi bungsu adalah bagian dari kelompok gigi geraham yang terletak di posisi paling belakang pada rahang atas dan bawah. Dalam struktur gigi manusia, gigi bungsu merupakan yang terakhir kali tumbuh. Dalam beberapa kasus, gigi ini tidak tumbuh sama sekali karena berbagai faktor, seperti genetika atau perkembangan rahang yang tidak cukup luas untuk mendukung pertumbuhannya.
Pada zaman dahulu kala, gigi bungsu berfungsi untuk membantu nenek moyang manusia dalam mengunyah makanan yang keras dan berserat, seperti akar-akaran, daging mentah, dan daun-daunan. Namun, dengan perkembangan teknologi makanan dan pola makan manusia yang semakin lunak, kebutuhan akan gigi bungsu menjadi berkurang.
Mengapa Harus Ada Gigi Bungsu?
Meskipun perannya kini tampak berkurang, ada beberapa alasan mengapa gigi bungsu tetap menjadi bagian dari struktur gigi manusia:
1. Fungsi Cadangan
Gigi bungsu dapat berfungsi sebagai cadangan jika terjadi kerusakan atau kehilangan gigi geraham lain. Dalam situasi tertentu, gigi bungsu yang sehat dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gigi yang hilang untuk menjaga fungsi pengunyahan.
2. Cerminan Evolusi
Keberadaan gigi bungsu adalah bukti evolusi manusia. Meski rahang manusia modern menjadi lebih kecil, keberadaan gigi bungsu menunjukkan bagaimana tubuh manusia beradaptasi terhadap perubahan pola makan dan kebutuhan fisiologis.
3. Peran dalam Penelitian dan Pendidikan
Dalam dunia kedokteran gigi, gigi bungsu sering digunakan sebagai objek penelitian. Penelitian terhadap gigi bungsu dapat memberikan wawasan tentang pertumbuhan gigi, genetika, dan bahkan pola evolusi manusia.
4. Variasi Individu
Tidak semua orang memiliki masalah dengan gigi bungsu. Pada beberapa individu, gigi bungsu tumbuh dengan sempurna tanpa menimbulkan rasa sakit atau gangguan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan gigi bungsu masih dapat memberikan manfaat tertentu dalam kondisi tertentu.
Masalah yang Sering Muncul
Meski memiliki beberapa fungsi potensial, gigi bungsu sering kali menimbulkan masalah. Beberapa di antaranya meliputi:
Impaksi Gigi: Gigi bungsu sering kali tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh, sehingga terjebak di bawah gusi atau tumbuh miring.
Infeksi: Posisi gigi bungsu yang sulit dijangkau membuatnya rentan terhadap penumpukan plak dan sisa makanan, yang dapat menyebabkan infeksi atau karies.
Gangguan Rahang: Pertumbuhan gigi bungsu yang tidak teratur dapat menyebabkan tekanan pada gigi lain, bahkan memengaruhi struktur rahang.
Keberadaan gigi bungsu mencerminkan perjalanan evolusi manusia dan tetap memiliki nilai, baik sebagai cadangan alami maupun dalam konteks penelitian medis. Meski sering kali menimbulkan masalah, perawatan dan evaluasi yang tepat oleh dokter gigi dapat membantu mengelola keberadaan gigi bungsu dengan baik.
Referensi
Rahardjo, A., & Setyowati, D. (2020). “Peran Gigi Bungsu dalam Kesehatan Gigi dan Mulut.” Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia, 7(2), 134-140.
Pramono, H., & Wiratama, A. (2019). “Analisis Masalah Impaksi Gigi Bungsu.” Jurnal Ilmiah Kedokteran Gigi, 8(3), 95-102.
Susilo, R., & Dewi, I. (2021). “Evaluasi Perawatan Gigi Bungsu dalam Praktik Klinik.” Jurnal Penelitian Kedokteran Gigi, 9(1), 50-58.