Artikel

Jaga Gigi Tetap Sehat Di Usia Lanjut: Pentingnya Konsumsi Kalsium Untuk Lansia

Jaga Gigi Tetap Sehat Di Usia Lanjut: Pentingnya Konsumsi Kalsium Untuk Lansia

Kalsium adalah mineral penting yang tidak hanya berperan dalam menjaga kesehatan tulang, tetapi juga memiliki dampak besar pada kesehatan gigi, terutama pada lansia. Seiring bertambahnya usia, banyak perubahan fisiologis terjadi dalam tubuh, termasuk penurunan kepadatan tulang dan penurunan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium secara efisien. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi, sehingga konsumsi kalsium yang cukup menjadi semakin penting bagi lansia.

Pengaruh Kalsium terhadap Kesehatan Gigi Lansia

1. Mencegah Keropos Gigi

Sekitar 99% kalsium dalam tubuh manusia disimpan di tulang dan gigi. Ketika asupan kalsium tidak mencukupi, tubuh akan mengambil kalsium dari simpanan di tulang dan gigi untuk memenuhi kebutuhan fungsional lainnya. Hal ini dapat menyebabkan keropos pada gigi, meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi dan infeksi.

2. Menjaga Kekuatan Enamel Gigi

Kalsium berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan enamel gigi, lapisan pelindung terluar yang melindungi gigi dari kerusakan. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan enamel menjadi lebih lemah dan rentan terhadap kerusakan akibat asam dari makanan dan bakteri di mulut.

3. Mencegah Karies Gigi

Penelitian menunjukkan bahwa asupan kalsium yang cukup dapat mengurangi risiko karies gigi. Kalsium membantu menetralkan asam di mulut yang dihasilkan oleh bakteri, sehingga melindungi gigi dari demineralisasi. Lansia yang mendapatkan cukup kalsium cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami masalah gigi seperti karies.

4. Peran dalam Proses Remineralisasi

Kalsium juga berperan dalam proses remineralisasi, yaitu pengembalian mineral ke dalam struktur gigi setelah terjadi demineralisasi. Dengan adanya cukup kalsium dalam tubuh, proses ini dapat berlangsung dengan baik, menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan

5. Mencegah Osteoporosis

Pada lansia, penurunan kadar kalsium dalam tubuh bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk masalah gigi seperti gigi rapuh dan penurunan kepadatan tulang gigi. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis (penurunan kepadatan tulang) yang tidak hanya memengaruhi tulang tubuh, tetapi juga dapat memengaruhi tulang rahang yang mendukung gigi. Tulang rahang yang lemah akan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan kehilangan gigi lebih cepat.

Mengapa Kalsium Penting Bagi Lansia?

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami penurunan kemampuan dalam menyerap kalsium secara efisien, yang dapat memperburuk kondisi kekurangan kalsium. Pada lansia, penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause (pada wanita) atau penurunan produksi hormon pertumbuhan dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan cadangan kalsium. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan risiko kehilangan gigi yang lebih tinggi. Selain itu, kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau pola makan yang buruk juga dapat memperburuk penurunan kadar kalsium.

Kalsium yang cukup dapat membantu memperkuat tulang rahang, yang berperan besar dalam kesehatan gigi. Gigi yang tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari tulang rahang bisa lebih mudah bergeser atau bahkan terlepas. Selain itu, kalsium juga berperan dalam proses remineralisasi, yang membantu memperbaiki kerusakan enamel akibat asam dari makanan dan minuman.

Dampak Kekurangan Kalsium pada Kesehatan Gigi Lansia

Kekurangan kalsium pada lansia dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan gigi dan mulut. Salah satu dampak utama yang sering terjadi adalah gigi yang lebih rentan. Tanpa cukup kalsium, enamel gigi yang berfungsi untuk melindungi lapisan dalam gigi bisa melemah dan lebih mudah terkikis. Akibatnya, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan pembusukan yang dapat terjadi lebih cepat.

Selain itu, kekurangan kalsium juga dapat meningkatkan risiko penyakit gusi. Gusi yang tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari kalsium bisa mengalami peradangan dan infeksi, yang pada gilirannya bisa menyebabkan gigi menjadi goyah. Dalam kondisi yang lebih parah, masalah gusi ini bisa mengarah pada kehilangan gigi.

Kehilangan gigi juga merupakan dampak signifikan dari kekurangan kalsium pada lansia. Penurunan kepadatan tulang rahang akibat kekurangan kalsium dapat melemahkan struktur tulang yang mendukung gigi, membuat gigi menjadi lebih longgar dan lebih cepat tanggal. Proses ini semakin memperburuk kondisi gigi pada lansia yang sudah rentan terhadap kerusakan.

Terakhir, kekurangan kalsium dapat menyebabkan sensitivitas gigi yang lebih tinggi. Tanpa kalsium yang cukup, gigi bisa menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan panas atau dingin, yang sangat mengganggu kenyamanan saat makan atau minum. Sensitivitas ini sering kali membuat lansia merasa kesulitan dalam menikmati makanan dan minuman tertentu.

Makanan yang Mengandung Kalsium untuk Lansia

Kalsium bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan, termasuk:

1. Produk susu seperti susu, keju, dan yogurt yang kaya akan kalsium.

2. Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan kale, yang mengandung kalsium meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan produk susu.

3. Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond, wijen, dan kacang kedelai.

4. Ikan laut seperti salmon dan sarden yang memiliki kalsium dalam jumlah yang signifikan.

5. Suplemen kalsium bisa menjadi pilihan bagi lansia yang kesulitan mendapatkan cukup kalsium dari makanan.

Namun, penting untuk diingat bahwa asupan kalsium yang berlebihan juga tidak baik, karena bisa menyebabkan masalah seperti batu ginjal atau gangguan pada penyerapan mineral lainnya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sebelum menambah suplemen kalsium sangat disarankan.

Menjaga Kesehatan Gigi di Usia Tua

Menjaga kesehatan gigi di usia lanjut memerlukan perhatian khusus, terutama terkait dengan konsumsi kalsium. Untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup kalsium, lansia disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalsium secara rutin, menghindari kebiasaan buruk yang dapat memperburuk penyerapan kalsium, serta menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi dan memeriksakan gigi ke dokter gigi. Pemeriksaan gigi secara rutin juga penting untuk mendeteksi masalah gigi dan gusi sejak dini, sehingga dapat diobati sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

Referensi

Damayanti, A. Y., Darni, J., & Octavia, R. (2020). Asupan Kalsium dan Fosfor Berkaitan dengan Karies Gigi pada Anak Sekolah. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 4(1), 67-76.

Sunardi, Dr. dr. Diana, M.Gizi, Sp.GK. Kalsium dan Gigi. Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 13 November 2024, dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3768/kalsium-dan-gigi

Rahmawati, D., & Yuliana, S. (2021). Pengaruh Konsumsi Kalsium terhadap Kesehatan Gigi Lansia: Tinjauan Literasi. Jurnal Gizi dan Kesehatan Gigi, 8(2), 113-118.

Sari, P., & Widodo, E. (2020). Kalsium dan Kesehatan Gigi pada Lansia: Hubungan Antara Asupan Kalsium dengan Kepadatan Gigi dan Tulang Rahang. Jurnal Kesehatan Gigi Indonesia, 22(3), 209-215.

Nugroho, F., & Prasetyo, A. (2019). Dampak Kekurangan Kalsium pada Gigi Lansia dan Pencegahannya. Jurnal Kedokteran Gigi, 17(1), 42-48.