Artikel

Hubungan Dislokasi Rahang Dengan Perawatan Orthodonti

Hubungan Dislokasi Rahang Dengan Perawatan Orthodonti

Temporomandibular joint (TMJ) adalah sendi engsel yang menghubungkan tulang rahang atas dengan rahang bawah. TMJ merupakan sendi yang paling kompleks karena dapat bergerak ke segala arah dalam pergerakan fisiologis mandibula, yakni membuka dan menutup seperti sebuah engsel, bergeser kedepan dan kebelakang dari sisi yang satu ke sisi lainnya serta memiliki peranan penting dalam proses pengunyahan, penelanan, dan pengucapan.

Dislokasi rahang merupakan kondisi dimana sendi temporomandibular (TMJ), yang menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak, bergerak keluar dari posisi normalnya, merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Kondisi ini seringkali disertai dengan nyeri, kesulitan mengunyah, dan bahkan perubahan estetika wajah. Perawatan orthodonti, yang lebih dikenal dengan pemasangan kawat gigi, telah dikenal luas tidak hanya sebagai metode untuk memperbaiki penampilan gigi tapi juga sebagai pendekatan terapeutik untuk berbagai masalah fungsional rahang, termasuk dislokasi rahang.

Tanda-tanda Dislokasi Rahang

Penderita dislokasi rahang biasanya mengalami hal-hal berikut ini:

1. Nyeri dan Ketidaknyamanan

Salah satu tanda paling umum dari dislokasi rahang adalah nyeri yang terlokalisasi di sekitar TMJ, yang dapat menyebar ke wajah, leher, dan kepala. Nyeri ini seringkali diperburuk oleh pergerakan rahang, seperti saat mengunyah atau berbicara.

2. Kesulitan Menggerakkan Rahang

Individu dengan rahang yang dislokasi mungkin akan mengalami kesulitan atau ketidakmampuan untuk membuka atau menutup mulut sepenuhnya. Ini adalah salah satu tanda klinis yang paling jelas dan sering memerlukan intervensi medis segera.

3. Bunyi Klik atau Gesekan

Bunyi klik atau gesekan saat membuka atau menutup mulut dapat mengindikasikan adanya masalah dengan TMJ, termasuk dislokasi. Bunyi ini dihasilkan dari pergerakan tidak normal sendi.

4. Perubahan dalam Cara Gigitan

Perubahan mendadak dalam cara gigi atas dan bawah bertemu, atau oklusi, bisa menjadi tanda dislokasi rahang. Ini mungkin termasuk rasa tidak nyaman atau keanehan saat menggigit atau mengunyah.

5. Pembengkakan dan Kemerahan di Sekitar TMJ

Pembengkakan atau kemerahan di sekitar area sendi dapat mengindikasikan inflamasi yang disebabkan oleh dislokasi rahang atau kondisi TMJ lainnya.

6. Keterbatasan Gerak atau Kaku Rahang

Keterbatasan dalam rentang gerak rahang, atau sensasi kaku saat berusaha membuka mulut, bisa menunjukkan dislokasi rahang. Ini seringkali disertai dengan nyeri.

7. Penampilan Wajah yang Asimetris

Dalam kasus dislokasi rahang yang parah, mungkin terlihat adanya asimetri pada wajah, di mana satu sisi wajah tampak berbeda atau lebih menonjol dibandingkan sisi lainnya karena pergeseran posisi rahang.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami salah satu atau lebih tanda-tanda di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Dengan diagnosis yang tepat, perawatan yang sesuai dapat segera dimulai, termasuk kemungkinan perawatan orthodonti, untuk mengatasi dislokasi rahang dan mengurangi risiko komplikasi atau cedera lebih lanjut.

Penyebab Dislokasi Rahang

Dislokasi rahang terjadi ketika sendi yang menghubungkan rahang bawah dengan tengkorak keluar dari posisinya. Ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, dan memahami penyebabnya dapat membantu dalam pencegahan.

1. Kecelakaan atau Benturan

Jika Anda terjatuh, terkena benturan di wajah saat berolahraga, atau mengalami kecelakaan kendaraan, benturan tersebut bisa membuat rahang Anda keluar dari posisi semula.

2. Kebiasaan Menggertakkan atau Menggemeretkan Gigi

Beberapa orang memiliki kebiasaan menggertakkan atau menggemeretkan gigi mereka, terutama saat tidur. Kebiasaan ini memberi tekanan ekstra pada sendi rahang, yang bisa menyebabkan dislokasi.

3. Membuka Mulut Terlalu Lebar

Membuka mulut terlalu lebar saat makan, menguap, atau saat prosedur gigi, bisa meregangkan sendi rahang lebih dari biasanya, yang kadang-kadang menyebabkan dislokasi.

4. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis, seperti arthritis (peradangan) di sendi rahang (TMJ), dapat melemahkan atau merusak sendi sehingga lebih mudah dislokasi.

5. Kegiatan Sehari-hari

Aktivitas sehari-hari yang tampaknya tidak berbahaya, seperti mengunyah permen karet terlalu lama atau mengunyah makanan yang sangat keras, juga bisa memberikan tekanan berlebih pada sendi rahang dan berpotensi menyebabkan dislokasi.

Memahami penyebab dislokasi rahang ini penting agar Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya.

Pengaruh Perawatan Orthodonti Terhadap Dislokasi Rahang

Perawatan orthodonti dapat memainkan peran krusial dalam mengatasi dislokasi rahang melalui realignmen gigi dan normalisasi hubungan antara rahang atas dan bawah. Konsep ini didasarkan pada prinsip bahwa oklusi yang tidak tepat dapat menyebabkan tekanan berlebih pada TMJ, yang pada gilirannya dapat memicu atau memperburuk kondisi dislokasi rahang.

1. Memperbaiki Oklusi

Sebuah studi oleh Al-Moraissi et al. (2020) dalam “Journal of Oral and Maxillofacial Surgery” menunjukkan bahwa intervensi orthodonti dapat secara signifikan memperbaiki oklusi dan mengurangi gejala TMJ, termasuk dislokasi rahang. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya realignmen gigi dalam mengurangi tekanan pada sendi rahang.

2. Mengurangi Tekanan pada TMJ

Menurut Turp and Schindler (2012) dalam “Journal of Oral Rehabilitation”, perawatan orthodonti yang ditargetkan dapat mengurangi tekanan pada TMJ dengan menyelaraskan ulang posisi gigi dan rahang. Ini membantu dalam distribusi beban kunyah secara lebih merata, yang secara tidak langsung dapat mencegah dislokasi rahang.

3. Peningkatan Fungsi Kunyah dan Bicara

Pengaruh perawatan orthodonti terhadap peningkatan fungsi kunyah dan bicara juga didokumentasikan dalam literatur. Sebuah artikel oleh Proffit et al. (2013) dalam “American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics” mencatat bahwa koreksi maloklusi melalui perawatan orthodonti dapat memfasilitasi peningkatan signifikan dalam fungsi kunyah dan bicara, yang sering terganggu oleh dislokasi rahang.

4. Estetika dan Kepercayaan Diri

Selain manfaat fungsional, perawatan orthodonti juga berkontribusi pada peningkatan estetika dan, sebagai hasilnya, kepercayaan diri pasien. Koreksi posisi gigi dan rahang dapat menghasilkan penampilan yang lebih harmonis, yang penting bagi banyak pasien yang mengalami dislokasi rahang.

Perawatan orthodonti menawarkan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan dislokasi rahang, tidak hanya dari segi fungsional tapi juga estetika. Penelitian menunjukkan bahwa dengan memperbaiki oklusi dan mengurangi tekanan pada TMJ, perawatan orthodonti dapat mengurangi gejala dislokasi rahang dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Apabila kamu mengalami gejala dislokasi rahang segera hubungi atau dating ke Orthoaesthetic Dental Care untuk mendapatkan perawatan, supaya tidak terjadi cidera yang berkelanjutan

Referensi

    Al-Moraissi, E. A., Wolford, L. M., Perez, D., Laskin, D. M., & Ellis, E. (2020). Effect of orthodontic treatment on the temporomandibular joint: Conventional versus surgery-first approach. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 78(2), 191-208.

    Turp, J. C., & Schindler, H. J. (2012). The dental occlusion as a suspected cause for TMDs: epidemiological and etiological considerations. Journal of Oral Rehabilitation, 39(7), 502-512.

    Proffit, W. R., Fields, H. W., Sarver, D. M., & Ackerman, J. L. (2013). Contemporary Orthodontics. Elsevier Health Sciences.