Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Gigi Tonggos Dan Maloklusi: Kenali Penyebab Dan Kebiasaan Yang Memengaruhinya
Gigi Tonggos Dan Maloklusi: Kenali Penyebab Dan Kebiasaan Yang Memengaruhinya
Maloklusi adalah ketidaksejajaran antara gigi atas dan gigi bawah yang bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kebiasaan buruk yang dilakukan sejak kecil, yang bisa menyebabkan gangguan fungsi bicara dan makan. Salah satu gejala maloklusi yang paling umum adalah gigi atas yang maju, masalah gigi atas yang maju, atau yang sering disebut sebagai overbite, adalah salah satu kondisi yang sering terjadi pada banyak orang. Gigi atas yang terlalu maju dapat menyebabkan ketidaknyamanan, baik dalam hal estetika maupun fungsi pengunyahan.
Mengapa Gigi Atas Bisa Maju?
Secara normal, gigi atas dan bawah harus sejajar satu sama lain ketika seseorang menggigit. Namun, dalam beberapa kasus, gigi atas bisa maju lebih dari yang seharusnya, menciptakan ruang yang tidak proporsional antara gigi atas dan bawah. Kondisi ini sering disebut sebagai overbite atau gigi tonggos. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gigi atas maju, antara lain:
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab utama gigi atas yang maju adalah faktor genetik. Jika orang tua atau anggota keluarga memiliki gigi atas yang maju, kemungkinan besar anak-anak mereka juga akan mengalami kondisi serupa. Warisan genetik dapat memengaruhi ukuran dan bentuk rahang, serta posisi gigi.
2. Pertumbuhan Rahang yang Tidak Seimbang
Pertumbuhan rahang yang tidak seimbang, di mana rahang atas tumbuh lebih cepat dibandingkan rahang bawah, juga bisa menyebabkan gigi atas terlihat lebih maju. Hal ini bisa terjadi pada masa pertumbuhan anak, di mana perkembangan rahang belum sempurna.
3. Ukuran Rahang yang Kurang
Salah satu penyebab paling umum dari maloklusio adalah ukuran rahang yang kurang. Jika rahang tidak cukup luas untuk menampung semua gigi, maka gigi-gigi akan terpaksa berkerumun dan tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan gangguan bicara dan makan, serta meningkatkan risiko sakit gigi dan gusi
Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Maloklusi
Selain faktor genetik dan pertumbuhan rahang yang tidak seimbang, kebiasaan buruk yang dilakukan sejak usia dini juga dapat menyebabkan maloklusi, termasuk gigi atas yang maju. Beberapa kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi posisi gigi dan menyebabkan maloklusi antara lain:
1. Menghisap Jempol
Menghisap jempol adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh anak-anak, terutama pada usia dini. Kebiasaan ini dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan gigi dan rahang. Tekanan yang diterima oleh gigi dan rahang akibat menghisap jempol dapat menyebabkan gigi atas maju, menciptakan maloklusi.
2. Menggunakan Dot atau Empeng Secara Berlebihan
Penggunaan dot atau empeng yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah perkembangan gigi dan rahang. Jika digunakan terlalu lama, dot dapat memengaruhi posisi gigi dan rahang, menyebabkan gigi atas maju atau gigi bawah yang terlalu mundur
3. Kebiasaan Menggigit Pensil atau Benda Keras Lainnya
Menggigit benda keras seperti pensil atau mainan keras dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada gigi dan rahang, yang seiring waktu bisa menyebabkan ketidaksejajaran gigi, termasuk overbite.
4. Kebiasaan Menekan Lidah
Kebiasaan menekan lidah terhadap gigi depan (terutama pada anak-anak) dapat menyebabkan gigi atas maju. Hal ini terjadi karena tekanan yang diberikan lidah pada gigi depan menyebabkan pergeseran posisi gigi yang tidak normal.
5. Kebiasaan Bernafas Melalui Mulut
Anak-anak yang terbiasa bernapas melalui mulut, baik karena alergi atau masalah pernapasan lainnya, dapat mengalami masalah perkembangan gigi dan rahang. Bernapas melalui mulut dapat mengganggu keseimbangan tekanan pada rahang dan menyebabkan gigi atas maju.
Referensi
Astuti, E., & Wulandari, D. (2021). Pengaruh Kebiasaan Menghisap Jempol terhadap Perkembangan Gigi dan Rahang pada Anak-anak. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia, 23(2), 125-132.
Salim, A., & Prasetyo, R. (2020). Maloklusi dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mulut: Tinjauan Kasus Klinik. Jurnal Ortodontik Indonesia, 19(4), 210-216.
Suryani, R., & Oktaviani, D. (2022). Faktor Penyebab Maloklusi pada Anak: Pengaruh Kebiasaan Buruk dan Genetik. Jurnal Kesehatan Gigi, 29(1), 45-50.