Artikel

Eksostosis: Apa Itu Dan Apa Dampaknya Pada Kesehatan Mulut?

Eksostosis: Apa Itu Dan Apa Dampaknya Pada Kesehatan Mulut?

Eksostosis adalah pertumbuhan tulang berlebih yang terjadi di daerah tertentu, seperti pada rahang atas, rahang bawah, atau bahkan langit-langit mulut. Meski biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kondisi ini dapat mengganggu fungsi mulut, terutama jika ukurannya semakin besar. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, serta penanganan eksostosis.

Eksostosis merupakan pertumbuhan non-kanker yang terjadi di area tulang alveolar atau di sepanjang garis rahang. Penyebab pasti eksostosis masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga memengaruhi adalah:

1. Trauma lokal akibat tekanan gigi tiruan atau kebiasaan mengunyah berlebihan.

2. Faktor genetik yang menyebabkan kecenderungan pertumbuhan tulang abnormal.

3. Kondisi medis tertentu seperti osteitis deformans atau penggunaan obat bifosfonat jangka panjang.

Gejala Eksostosis

Eksostosis sering kali tidak menimbulkan gejala yang mencolok. Namun, pada beberapa kasus, penderita dapat mengalami:

  • Benjolan keras di area gusi atau langit-langit mulut.
  • Kesulitan dalam pemasangan gigi tiruan atau ortodonti.
  • Ketidaknyamanan saat mengunyah makanan keras.

Penanganan Eksostosis

Penanganan eksostosis biasanya tergantung pada ukuran dan lokasinya. Jika eksostosis tidak mengganggu fungsi mulut, maka tidak diperlukan tindakan medis. Namun, jika mengganggu, dokter gigi atau spesialis bedah mulut mungkin akan melakukan eksisi bedah untuk menghilangkan pertumbuhan tulang tersebut.

Eksostosis sering dianggap ringan karena tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi tetap dapat mengganggu kesehatan mulut. Kondisi ini bisa menyulitkan pemasangan gigi tiruan, menghambat kebersihan mulut, dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat makan. Jika kamu merasakan ada benjolan keras di gusi atau langit-langit mulut, sebaiknya segera periksa ke dokter gigi untuk mencegah masalah yang lebih serius. Pemeriksaan rutin juga penting agar kondisi seperti ini dapat terdeteksi dan ditangani lebih awal. Dengan menjaga kesehatan mulut, kamu bisa tetap nyaman dalam beraktivitas dan menjaga kepercayaan diri.

Referensi

Sari, D. K., & Prasetyo, Y. (2022). “Eksostosis Rahang Bawah: Studi Kasus.” Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia, 14(3), 102-108.

Putri, A. D., & Rahayu, S. P. (2021). “Pengaruh Trauma Gigitan Terhadap Eksostosis.” Majalah Kedokteran Gigi Terapan, 11(2), 87-92.

Rahmadani, T., & Fajarwati, D. (2020). “Penatalaksanaan Eksostosis Rahang pada Pasien Lansia.” Jurnal Ilmiah Kedokteran Gigi, 9(4), 213-219.

Nugroho, A. P., & Wulandari, T. (2023). “Tinjauan Literatur tentang Eksostosis dan Faktor Pemicu.” Jurnal Oral dan Maksilofasial Indonesia, 15(1), 55-61.