Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Dilema Pencabutan Gigi Pertimbangan Penting Yang Harus Kamu Ketahui!
Dilema Pencabutan Gigi Pertimbangan Penting Yang Harus Kamu Ketahui!
Pencabutan gigi adalah prosedur yang umum dilakukan dalam praktik kedokteran gigi. Tindakan ini biasanya menjadi pilihan terakhir ketika gigi tidak dapat diselamatkan lagi melalui perawatan lain. Sebelum melakukan pencabutan gigi, seorang dokter gigi harus mempertimbangkan indikasi dan kontraindikasi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pasien.
Indikasi Pencabutan Gigi
Indikasi untuk pencabutan gigi bervariasi, meliputi beberapa kondisi yang tidak dapat diatasi dengan perawatan konservatif. Beberapa indikasi utama adalah:
- Karies Parah: Gigi yang rusak parah akibat karies yang tidak bisa diperbaiki dengan restorasi atau perawatan endodontik.
- Nekrosis Pulpa: Kondisi di mana jaringan pulpa di dalam gigi telah mati, seringkali akibat infeksi yang tidak dapat diobati dengan perawatan saluran akar.
- Penyakit Periodontal: Penyakit yang menyebabkan kerusakan jaringan pendukung gigi sehingga gigi menjadi goyang.
- Alasan Ortodontik: Pencabutan gigi untuk membantu mengatur posisi gigi lainnya dalam perawatan ortodontik.
- Malposisi Gigi: Gigi yang tumbuh dengan posisi tidak normal, yang bisa mengganggu fungsi atau estetika.
- Fraktur Gigi: Gigi yang patah dan tidak bisa diperbaiki.
- Gigi Terlibat Fraktur Rahang: Gigi yang terlibat dalam fraktur rahang yang memerlukan pencabutan untuk penyembuhan yang optimal.
- Gigi Supernumerari: Gigi tambahan yang menyebabkan masalah dalam rongga mulut.
- Lesi Patologis: Gigi yang terkait dengan tumor atau kista.
- Terapi Radiasi: Gigi yang perlu dicabut sebelum pasien menjalani terapi radiasi di area kepala dan leher untuk mencegah komplikasi.
Kontraindikasi Pencabutan Gigi
Dalam konteks pencabutan gigi, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh dokter gigi untuk memastikan bahwa prosedur tersebut aman bagi pasien. Faktor-faktor ini dibagi menjadi tiga kategori: sistemik absolut, sistemik relatif, dan lokal.
Faktor Sistemik Absolut
Faktor sistemik absolut adalah kondisi kesehatan yang sangat serius dan bersifat mutlak sehingga membuat pencabutan gigi sangat berisiko dan harus dihindari.
- Leukemia: Penyakit darah yang parah dimana tubuh tidak mampu menyembuhkan luka dengan baik.
- Sirosis Hati: Penyakit hati berat yang dapat menyebabkan masalah pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko perdarahan serius saat atau setelah pencabutan gigi.
- Gagal Ginjal: Gangguan fungsi ginjal yang bisa mempengaruhi metabolisme obat dan proses penyembuhan.
- Gagal Jantung: Kondisi jantung yang sangat lemah sehingga prosedur pencabutan gigi bisa sangat berbahaya.
Faktor Sistemik Relatif
Faktor sistemik relatif adalah kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko komplikasi tetapi masih memungkinkan pencabutan gigi dilakukan dengan tindakan pencegahan atau penyesuaian tertentu.
- Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi perlu dikendalikan dengan baik sebelum prosedur untuk mencegah infeksi.
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Tekanan darah harus dikontrol agar tidak terjadi perdarahan berlebihan selama atau setelah pencabutan gigi.
- Penyakit Jantung: Beberapa kondisi jantung memerlukan pengaturan khusus atau pemantauan ekstra.
- Kehamilan: Sebaiknya pencabutan gigi ditunda kecuali sangat diperlukan, terutama pada trimester pertama dan ketiga.
Faktor Lokal
Faktor lokal adalah kondisi di dalam mulut atau gigi itu sendiri yang bisa mempengaruhi kelancaran dan keamanan pencabutan gigi.
- Infeksi Akut: Infeksi aktif di sekitar gigi yang akan dicabut harus diatasi terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Diskrasia Darah: Gangguan pembekuan darah yang bisa menyebabkan perdarahan berlebihan.
- Terapi Antikoagulan: Penggunaan obat pengencer darah yang mungkin perlu dihentikan atau disesuaikan sebelum pencabutan.
- Gigi yang Sangat Rusak atau Patah: Bisa membuat prosedur pencabutan lebih sulit dan memerlukan penanganan khusus.
- Gondok Beracun dan Penyakit Kuning: Kondisi yang mempengaruhi metabolisme dan sistem imun.
- Demam dan Nefritis: Kondisi umum yang mengindikasikan adanya infeksi atau peradangan.
Untuk memastikan pencabutan gigi berjalan lancar dan meminimalkan risiko komplikasi, pasien bisa melakukan beberapa langkah persiapan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti:
1. Konsultasi dan Informasi yang Mendetail
Berikan informasi lengkap tentang kondisi kesehatan Anda kepada dokter gigi, termasuk penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung. Hal ini penting agar dokter gigi dapat mengantisipasi dan mengelola risiko yang mungkin timbul selama atau setelah prosedur pencabutan gigi. Dengan mengetahui kondisi kesehatan Anda secara mendetail, dokter gigi dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai metode perawatan yang akan digunakanObat-Obatan: Informasikan dokter gigi tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat resep, suplemen, dan obat bebas. Beberapa obat, terutama antikoagulan, mungkin perlu penyesuaian sebelum prosedur
2. Pantang Makanan dan Minuman
Jika Anda akan menjalani prosedur di bawah anestesi umum, penting untuk mengikuti petunjuk puasa yang diberikan oleh dokter gigi. Biasanya, pasien diminta untuk tidak makan atau minum beberapa jam sebelum prosedur. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi anestesi, seperti aspirasi, di mana makanan atau cairan bisa masuk ke saluran pernapasan selama prosedur
3. Hindari Alkohol dan Kafein
Sebelum prosedur, hindari mengonsumsi alkohol atau minuman berkafein. Kedua zat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan dan mempengaruhi efektivitas anestesi. Alkohol dapat mengganggu proses pembekuan darah, sementara kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi respons tubuh terhadap anestesi
4. Persiapan Fisik dan Mental
Pastikan Anda tidur cukup malam sebelum prosedur. Kondisi tubuh yang segar dan istirahat yang baik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan setelah pencabutan gigi. Tidur yang cukup juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang seringkali menyertai prosedur medis. Cobalah untuk tetap tenang dan santai sebelum prosedur, karena stres dan kecemasan dapat mempengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko komplikasi selama pencabutan gigi. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, memastikan prosedur berjalan lebih lancar
5. Pakaian yang Nyaman
Pilih pakaian yang nyaman dan longgar untuk dikenakan pada hari prosedur. Ini akan membantu Anda merasa lebih nyaman selama dan setelah prosedur
Referensi
Lestari N, Lauddin T, Amir AM. Indikasi dan Kontraindikasi Pencabutan Gigi. DENThalib Journal. 2023;1(3):73-79.
Dewi CD, Syamsudin E, Hadikrisnhna I. Karakteristik pasien dan diagnosis pencabutan gigi pada pasien di klinik eksodosia RSGM Unpad. Journal Kedokteran Gigi. 2022;3(4):152-8.
Adnan S, Adzakiyah T. Gambaran pencabutan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Andalas pascapandemi COVID-19. 2022;10(1):16-23.
Nurma AH, Hartono BT. Ekstraksi gigi posterior dengan kondisi periodontitis kronis sebagai persiapan pembuatan gigi tiruan lengkap pada pasien diabetes melitus. Jurnal Kesehatan Gigi. 2020;8(1):6-10.
Nurhaeni, Asridiana. Prevalensi pencabutan gigi permanen di poliklinik gigi puskesmas Kaluku Bodda Makassar. Media Kesehatan Gigi. 2020;19(1):12-9.