Artikel

Crowding Gigi (Gigi Berjejal)

Crowding Gigi (Gigi Berjejal)

Kondisi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat Indonesia memiliki berbagai variasi, termasuk masalah seperti kelainan pada jaringan keras gigi atau jaringan lunak. Gangguan pada gigi dan mulut ini dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, salah satunya adalah gigi yang bertumpuk atau bertindih (gigi berjejal).

Gigi berjejal adalah keadaan yang tidak normal di mana posisi gigi saling bertumpuk atau bertindih, dan sering dijumpai. Crowding terjadi karena tidak sesuainya ukuran lengkung rahang dengan lebar gigi-gigi. Lebar gigi-gigi umumnya lebih besar daripada ruang yang tersedia dalam lengkung rahang. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh penurunan fungsi rahang yang mengakibatkan pertumbuhan yang tidak optimal. Sebagai akibatnya, rahang tidak memiliki cukup ruang untuk menampung semua gigi yang tumbuh.

Penyebab gigi berjejal

1. Gigi berlebih (Supermumary teeth)

Gigi berlebih mengacu pada pertumbuhan gigi yang melampaui jumlah normal. Jika gigi-gigi berlebih tersebut tumbuh di dalam lengkungan gigi, ini dapat menyebabkan gigi menjadi berjejal.

2. Kehilangan gigi susu sebelum waktunya (Prematur loss)

Jika gigi susu tanggal sebelum waktu yang seharusnya, gigi-gigi tetangganya mungkin akan bergeser ke ruang yang kosong, menyebabkan penyempitan ruang untuk pertumbuhan gigi penting.

3. Gigi susu yang tidak tanggal meskipun gigi tetap penggantinya telah tumbuh (Persistensi)

Ini merupakan kebalikan dari kehilangan gigi prematur. Pada persistensi gigi susu, gigi tetap akan tumbuh di luar lengkung rahang dan tampak terdesak.

4. Bentuk gigi yang abnormal

Kadang-kadang, seseorang bisa memiliki satu atau beberapa gigi dengan bentuk yang tidak normal. Misalnya, gigi di bagian atas rahang yang berbentuk korus atau pasak, yang membuatnya terlihat lebih kecil dari gigi lainnya. Hal ini dapat menciptakan ruang kosong yang menyebabkan gigi terlihat jarang.

5. Genetika

Faktor keturunan dapat memainkan peran penting dalam penentuan ukuran rahang dan gigi seseorang. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah gigi yang bertumpuk, kemungkinan seseorang juga akan mengalaminya.

6. Kebiasaan Buruk

Penggunaan dot, jempol, atau mencongak bibir secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama bisa memengaruhi perkembangan rahang dan gigi.

Akibat gigi berjejal

1. Sesaknya gigi

Gigi-gigi terlihat bertumpuk atau berdesakan satu sama lain, sehingga ada yang terlihat miring atau tidak rata.

2. Sulitnya membersihkan gigi

Crowding membuat sulit bagi orang untuk membersihkan gigi secara efektif, sehingga  menyebabkan penumpukan plak yang merupakan salah satu faktor masalah kesehatan gigi seperti karies atau penyakit gusi.

3. Masalah pengunyahan atau bicara

Crowding gigi juga bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengunyah makanan atau dalam pelafalan beberapa suara.

4. Mengganggu estetika wajah

Gigi yang bertumpuk atau terlalu maju ke depan bisa mengubah profil wajah, menyebabkan pergeseran pada kontur wajah yang biasanya seimbang.

Bagaimana cara mengatasi gigi berjejal?

Sumber: HDmall.id

Penanganan crowding gigi biasanya melibatkan perawatan ortodontik. Beberapa opsi perawatan ortodontik yang umum meliputi:

1. Behel atau Kawat Gigi

Perawatan ortodontik dengan memakai behel atau kawat gigi bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi yang bertumpuk. Metode ini menggerakkan gigi ke posisi yang lebih tepat sesuai dengan lengkung rahang.

2. Pencabutan Gigi

Dalam kasus tertentu, pencabutan gigi tertentu mungkin diperlukan untuk memberikan ruang lebih bagi gigi lainnya agar dapat tumbuh secara proporsional.

3. Pengikisan gigi

Terkadang, dokter gigi dapat melakukan pengikisan sedikit pada gigi untuk memberikan lebih banyak ruang di antara gigi-gigi yang berjejal.

4. Pencabutan gigi anak

Pencabutan gigi susu yang belum tanggal secara alami juga bisa menjadi solusi dalam beberapa kasus.

5. Pemakaian alat retensi

Setelah perawatan ortodontik, penggunaan alat retensi membantu mempertahankan hasil yang telah dicapai dan mencegah gigi kembali menjadi berjejal.

Apabila kamu mengalami crowding gigi segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Kabar baik! Orthoaesthetic Dental Care akan membantu kamu untuk mengatasinya. Tidak perlu khawatir, disini kamu akan mendapatkan perawatan orthodontik dengan dokter yang sangat berpengalaman, sehingga kamu bisa mewujudkan senyum yang indah dengan gigi yang rapi dan bersih.

Hasil perawatan orthodontik di orthoaesthetic dental care

Referensi

    Yanti, M. S. (2020). “Gambaran Gigi Berjejal Terhadap Kebersihan Gigi Dan Mulut (OHI-S) Pada Siswa/i Usia 11-12 Tahun SDN 010090 Jln. Cokroaminoto No. 11 Kec. Kisaran Barat 1-18.” Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Jurusan Kesehatan Gigi, Karya Tulis Ilmiah (KTI), April 2020.

    Sari, S. M., Widyagdo, A., Ambarwati, T. (2023). “Hubungan Gigi Berjejal dengan Hygiene Index.” Journal of Oral Health Care, Vol. 10, No. 2, Juni 2023, pp. 62-68.

    Manalip, P. H., Anindita, P. S., Tendean, L. E. N. (2020). “Gambaran Kebiasaan Bernapas Melalui Mulut dan Gigi Berjejal Anterior pada Siswa SD Negeri 46 Manado.” Volume 8 Nomor 1, Januari-Juni 2020, hlm. 22-27.