Jl. Deles Indah Km 2
Kebonarum, Klaten
Artikel
Bahaya Sisa Akar Gigi Jika Dibiarkan
Bahaya Sisa Akar Gigi Jika Dibiarkan
Penyakit karies gigi, suatu gangguan pada jaringan gigi, dipicu oleh aktivitas mikroorganisme yang beroperasi pada senyawa karbohidrat. Proses ini diikuti oleh proses dekalsifikasi pada bagian anorganik dan pemecahan elemen organik gigi. Menurut penelitian oleh Miller (1989), ada empat faktor yang terkait dengan karies, yakni gigi (host), bakteri (agent), substrat (environment),dan waktu. Gigi yang rusak atau berlubang cenderung menimbulkan rasa sakit dan membentuk rongga permanen yang berkembang dari lubang kecil menjadi lubang yang merusak gigi.
Dalam konteks ilmu kedokteran gigi, sisa akar gigi dikenal sebagai “gangren radiks.” Istilah “gangren” mengacu pada sesuatu yang sudah mati dan tidak lagi memberikan manfaat. Sisa akar terjadi ketika bagian mahkota gigi hilang akibat karies yang merusak email gigi, meninggalkan hanya akar gigi. Sisa akar dapat menjadi tempat yang kondusif bagi pertumbuhan bakteri, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. Rasa sakit dan pembengkakan menandakan respons tubuh terhadap infeksi gigi. Oleh karena itu, pencabutan dan pembersihan sisa akar gigi perlu dilakukan secara cepat untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi pada gigi dan jaringan sekitarnya.
Pentingnya pengobatan yang efektif terhadap sisa akar gigi tidak dapat diabaikan. tidak hanya sebagai sumber pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi yang berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain seperti ginjal dan jantung. Terutama, infeksi dapat memiliki dampak serius pada penderita diabetes militus. Oleh karena itu, prosedur pencabutan dan pembersihan sisa akar gigi perlu dilaksanakan segera untuk menghindari risiko komplikasi kesehatan yang lebih serius.
Mengapa bisa terjadi sisa akar gigi?
1. Karies Gigi yang Parah
Karies gigi yang tidak diobati dapat merusak email gigi dan bagian lainnya. Jika kerusakan ini mencapai akar gigi, sisa akar gigi dapat tersisa setelah pencabutan gigi atau kehilangan mahkota gigi karena karies.
2. Trauma pada Gigi
Cedera atau trauma pada gigi, seperti kecelakaan atau benturan kuat, dapat menyebabkan kerusakan parah pada gigi. Jika mahkota gigi rusak secara signifikan, sisa akar gigi bisa menjadi satu-satunya bagian yang tersisa.
3. Infeksi Gigi dan Periodontitis
Infeksi bakteri pada gigi atau gusi, terutama yang berkaitan dengan penyakit periodontal atau periodontitis, dapat menyebabkan kerusakan struktural gigi. Jika infeksi ini merusak mahkota gigi, sisa akar gigi dapat menjadi hasilnya.
4. Pencabutan Gigi yang Tidak Tepat
Proses pencabutan gigi yang tidak dilakukan dengan benar, misalnya jika ada pecahan gigi yang tidak terhapus sepenuhnya, dapat menyebabkan sisa akar gigi yang tertinggal.
5. Penyakit Gigi Bawaan atau Genetik
Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap masalah gigi, seperti kelemahan struktur gigi atau rentan terhadap karies. Faktor genetik ini bisa menjadi penyebab sisa akar gigi.
6. Kondisi Kesehatan Gigi yang Tidak Terdeteksi atau Diabaikan
Kurangnya perawatan gigi yang teratur, pemeriksaan gigi rutin, dan penanganan penyakit gigi secara dini dapat menyebabkan kondisi yang memungkinkan sisa akar gigi berkembang.
7. Penuaan dan Degenerasi Alami
Seiring bertambahnya usia, gigi dapat mengalami degenerasi alami. Proses ini dapat membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan meningkatkan risiko sisa akar gigi setelah pencabutan gigi.
8. Resorpsi Akar Gigi
Resorpsi akar gigi terjadi ketika jaringan tulang atau sel-sel pembentuk akar gigi terurai atau diresorpsi. Ini bisa menjadi faktor penyebab sisa akar gigi.
Bila kita membiasakan diri untuk berkumur dan menyikat gigi setelah makan, risiko terjadinya karies gigi dapat diminimalkan. Tindakan ini dapat mengimbangi proses demineralisasi dengan proses remineralisasi melalui air liur, selama kondisi mulut tetap bersih. Dengan menjaga kebersihan mulut secara baik, kita dapat mencegah bakteri untuk mengakibatkan kerusakan pada gigi kita.
Akibat jika sisa akar gigi dibiarkan
Salah satu masalah gigi yang sering diabaikan adalah sisa akar gigi yang tertinggal setelah pencabutan gigi atau kerusakan gigi. Meskipun sisa akar gigi terlihat kecil dan tidak bermasalah, namun jika dibiarkan tanpa pengobatan, dapat menimbulkan sejumlah bahaya serius bagi kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan.
1. Infeksi Gigi dan Gusi
Sisa akar gigi yang tidak diobati dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada gigi dan gusi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan bahkan abses di area sekitar gigi yang terkena. Infeksi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mulut, tetapi juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah.
2. Penyakit Periodontal
Sisa akar gigi yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menjadi pemicu penyakit periodontal. Penyakit ini melibatkan peradangan pada jaringan pendukung gigi, termasuk tulang dan gusi. Penyakit periodontal dapat menyebabkan kerusakan gigi dan kehilangan gigi secara permanen.
3. Kerusakan Tulang Rahang
Bila sisa akar gigi terus dibiarkan, dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rahang di sekitarnya. Tulang rahang yang rusak dapat mengakibatkan masalah dalam menjaga gigi tetap kokoh dan dapat menyebabkan pergeseran gigi yang tidak diinginkan.
4. Gangguan Fungsi Pengunyahan
Sisa akar gigi yang tidak diobati dapat mengganggu fungsi pengunyahan. Hal ini dapat membuat penderita kesulitan dalam mengunyah makanan dengan baik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pencernaan dan nutrisi tubuh.
5. Masalah pada Gigi Tetangga
Sisa akar gigi yang tidak diobati juga dapat berdampak negatif pada gigi tetangga. Ini dapat menyebabkan gigi sekitarnya menjadi lebih rentan terhadap kerusakan, infeksi, dan masalah lainnya.
Penanganan sisa akar gigi
Sisa akar gigi sebaiknya diatasi agar tidak menimbulkan masalah di masa depan. Jika sisa akar gigi tidak ditangani, berbagai masalah dapat muncul, seperti infeksi, pembengkakan gusi, nyeri, bau mulut, gangguan kosmetik, dan kista gusi. Penanganan sisa akar gigi tergantung pada pemeriksaan klinis akar gigi dan jaringan penyangganya. Jika akar gigi masih utuh dan jaringan penyangganya baik, masih bisa diobati dengan mengganti jaringan pulpa dan membuat mahkota gigi. Namun, jika akar gigi sudah goyah dan tidak dapat dirawat, pencabutan diperlukan.
Pencabutan sisa akar gigi biasanya mudah dilakukan, terutama jika gigi mengalami kerusakan parah dan jaringan penyangganya tidak kuat lagi. Untuk kasus yang sulit, mungkin diperlukan tindakan bedah ringan. Sebelum pencabutan, sebaiknya pasien mengonsumsi antibiotik beberapa hari sebelumnya untuk mencegah infeksi. Jika sisa akar gigi memiliki ukuran lebih dari 1/3 dari akar gigi asli, sebaiknya tetap diambil, dan mungkin perlu dilakukan rontgen gigi terlebih dahulu. Ini semua bertujuan untuk memastikan penanganan yang tepat dan mengurangi risiko masalah kesehatan lebih lanjut.
Sisa akar gigi yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan mulut yang serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari perawatan dental profesional setelah gigi dicabut atau mengalami kerusakan. Pemeliharaan kesehatan mulut yang baik dan kunjungan rutin ke dokter gigi dapat membantu mencegah masalah ini dan menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Orthoaesthetic Dental Care hadir untuk membantumu mengatasi masalah pada gigi dan mulut anda!
Referensi
KArsad, Muliana. (2021). “Analisis Gangren Radix Terhadap Kenyamanan Mengunyah Pada Masyarakat.” Jurnal Kedokteran Gigi, Vol. 20, No. 2, Halaman 46-53. ISSN: P-ISSN 2087-0051, E-ISSN 2622-7061.
Molek, Shanty, Agus. “BAHAYA SISA AKAR GIGI YANG TIDAK DIRAWAT TERHADAP TERJADINYA KARIES GIGI DI KELURAHAN NAMO GAJAH KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN.”