Artikel

Bahaya Menyikat Gigi Terlalu Keras: Menghindari Kerusakan Gigi Dan Gusi, Dan Risiko Patahnya Gigi

Bahaya Menyikat Gigi Terlalu Keras: Menghindari Kerusakan Gigi Dan Gusi, Dan Risiko Patahnya Gigi

Menyikat gigi adalah kebiasaan kebersihan yang penting untuk menjaga kesehatan mulut kita. Namun, terlalu sering atau terlalu keras menyikat gigi bisa berdampak negatif pada kesehatan gigi dan gusi. Banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa sikat gigi yang terlalu kuat atau gerakan menyikat yang terlalu keras sebenarnya dapat merusak enamel gigi dan merusak jaringan gusi. Bahkan, risiko gigi patah juga dapat meningkat akibat sikat gigi yang terlalu keras.

Bahaya Menyikat Gigi Terlalu Keras

Kerusakan enamel gigi

Enamel adalah lapisan luar gigi yang keras dan melindungi gigi dari kerusakan. Menyikat gigi terlalu keras dapat mengikis lapisan enamel ini, meningkatkan risiko kerusakan gigi dan sensitivitas.

Iritasi gusi

Gerakan menyikat yang terlalu keras dapat menyebabkan iritasi pada jaringan gusi, bahkan menyebabkan perdarahan dan penyakit gusi seperti gingivitis.

Retraksi Gusi

Terlalu sering menyikat gigi dengan kuat dapat menyebabkan retraksi gusi, di mana garis gusi mulai mundur dan meninggalkan bagian sensitif gigi terbuka, meningkatkan risiko kerusakan gigi dan sensitivitas.

Pengikisan Email Berlebihan

Penggunaan sikat gigi yang keras atau gerakan menyikat yang terlalu kuat dapat mempercepat pengikisan enamel gigi, meningkatkan risiko kerusakan gigi seperti lubang gigi.

Gigi Mudah Patah

Sikat gigi yang terlalu keras dapat menyebabkan gigi menjadi rapuh dan mudah patah, terutama jika gigi sudah mengalami kerusakan enamel.

Nahh, perawatan gigi yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan dan menjaga kesehatan mulut kita. Jika kamu merasa cara menyikat gigimu perlu diperbaiki, mulailah dari sekarang untuk mengadaptasi teknik menyikat yang lebih baik. Ingatlah untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut, gunakan gerakan melingkar yang lembut, dan fokus pada setiap area mulut dengan teliti.

Jika kamu telah mengalami kerusakan gigi, tidak perlu khawatir. Berkonsultasilah dengan dokter gigi untuk mengevaluasi kondisi gigi dan mencari perawatan yang sesuai. Dokter gigi dapat merekomendasikan prosedur seperti penambalan gigi, pemasangan mahkota, atau perawatan akar gigi jika diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Selain itu, jika kamu mengalami sensitivitas gigi, dokter gigi dapat merekomendasikan penggunaan pasta gigi khusus yang dapat membantu mengurangi sensitivitas gigi. Dengan perawatan yang tepat, kenyamanan dan fungsi mengunyah dapat dipulihkan, sehingga kamu dapat menikmati hidup dengan senyuman yang sehat dan nyaman.

Referensi

Putri, S. A., & Utami, S. R. (2020). “Pengaruh Sikat Gigi Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja.” Jurnal Kesehatan Gigi Indonesia, 12(2), 89-94.

Siregar, B., & Hasibuan, T. (2018). “Kerusakan Enamel Gigi Akibat Teknik Menyikat Gigi yang Tidak Benar.” Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 10(3), 123-128.

Wijaya, A. S., & Pratiwi, D. (2016). “Pengaruh Teknik Sikat Gigi Terhadap Kesehatan Gusi pada Dewasa Tua.” Jurnal Kesehatan Gigi Universitas Padjadjaran, 8(4), 201-207.