Artikel

Abrasi Gigi: Penyebab, Pencegahan, Dan Solusi Untuk Gigi Tetap Sehat

Abrasi Gigi: Penyebab, Pencegahan, Dan Solusi Untuk Gigi Tetap Sehat

Abrasi gigi adalah kondisi di mana lapisan enamel gigi terkikis akibat gesekan atau tekanan mekanis yang berlebihan. Kondisi ini sering terjadi di area servikal gigi, yaitu bagian dekat gusi, dan dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas gigi serta risiko kerusakan lebih lanjut jika tidak ditangani dengan baik.

Penyebab Abrasi Gigi

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan abrasi gigi meliputi:

1. Teknik Menyikat Gigi yang Salah

Menyikat gigi dengan tekanan berlebihan atau menggunakan gerakan horizontal yang kuat dapat mengikis enamel gigi. Penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras juga dapat memperparah kondisi ini.

2. Penggunaan Pasta Gigi Abrasif

Pasta gigi yang mengandung bahan abrasif tinggi, seperti pemutih atau charcoal, dapat menyebabkan pengikisan enamel jika digunakan secara berlebihan.

3. Kebiasaan Menggigit Benda Keras

Kebiasaan seperti menggigit ujung pensil, pulpen, atau membuka tutup botol dengan gigi dapat menyebabkan abrasi akibat tekanan mekanis langsung pada gigi.

4. Penggunaan Tusuk Gigi

Penggunaan tusuk gigi secara berlebihan atau dengan cara yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi dan jaringan gusi, yang berkontribusi pada abrasi gigi.

5. Faktor Usia

Seiring bertambahnya usia, risiko abrasi gigi meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi abrasi gigi pada kelompok usia 40-49 tahun mencapai 45,8%, dan pada usia 50-59 tahun sebesar 31,3%.

Cara Mencegah Abrasi Gigi

Untuk mencegah terjadinya abrasi gigi, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Memperbaiki Teknik Menyikat Gigi

Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan lakukan gerakan menyikat yang benar, yaitu dengan tekanan ringan dan gerakan melingkar, bukan horizontal. Hal ini dapat mengurangi risiko pengikisan enamel.

2. Memilih Pasta Gigi yang Tepat

Pilih pasta gigi yang tidak mengandung bahan abrasif tinggi dan memiliki kandungan fluoride untuk membantu memperkuat enamel gigi.

3. Menghindari Kebiasaan Buruk

Hindari kebiasaan menggigit benda keras atau menggunakan gigi sebagai alat untuk membuka sesuatu. Selain itu, batasi penggunaan tusuk gigi dan gantilah dengan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan di antara gigi.

4. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter

Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali untuk mendeteksi dini adanya abrasi atau masalah gigi lainnya, sehingga dapat segera ditangani sebelum menjadi lebih parah.

Cara Mengatasi Abrasi Gigi

Jika abrasi gigi sudah terjadi, beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan meliputi:

1. Penggunaan Alat Pelindung Gigi

Jika abrasi disebabkan oleh kebiasaan seperti bruxism (menggemeretakkan gigi saat tidur), dapat konsultasi dengan dokter gigi untuk penggunaan mouthguard yang melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.

2. Modifikasi Kebiasaan

Menghentikan atau mengurangi kebiasaan yang menyebabkan abrasi, seperti menggigit benda keras atau menyikat gigi dengan tekanan berlebihan, sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dengan memahami penyebab, pencegahan, dan cara mengatasi abrasi gigi, diharapkan individu dapat lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta menghindari kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Referensi

Saraswathi, M.S., Giri, P.R.K., Rahaswanti, L.W.A. (2020). Hubungan faktor risiko usia, perilaku menyikat gigi, dan penggunaan tusuk gigi terhadap angka kejadian abrasi gigi di Banjar Dinas Tangkupanyar, Desa Tangkup Sidemen, Karangasem. Bali Dental Journal, 4(1), 27-32.

Hanif, A., et al. (2015). Abrasi Gigi Ditinjau dari Cara Menyikat Gigi pada Masyarakat di Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Media Kesehatan Gigi, 14(1), 1-7.

Permatasari, W.A., Artaria, M.D. (2015). Keterkaitan kebiasaan manusia terhadap kondisi gigi. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 28(4), 181-187