Artikel

10 Tanda Kamu Harus Ke Dokter Gigi

10 Tanda Kamu Harus Ke Dokter Gigi

Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa kamu perlu segera mengunjungi dokter gigi:

Nyeri atau Sensitivitas Gigi

Nyeri atau sensitivitas pada gigi saat mengonsumsi makanan panas, dingin, atau manis bisa menunjukkan adanya gigi berlubang atau infeksi. Sensasi ini terjadi karena lapisan enamel yang melindungi gigi mulai rusak, sehingga bagian dalam gigi yang sensitif terpapar.

Gusi Berdarah

Jika gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau flossing, ini bisa menandakan adanya penyakit gusi seperti gingivitis atau periodontitis. Penyakit gusi jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan tulang penyangga gigi.

Bau Mulut yang Tak Kunjung Hilang

Bau mulut yang persisten, meskipun sudah menjaga kebersihan mulut dengan baik, bisa menjadi tanda adanya infeksi, karies gigi, atau penyakit gusi. Hal ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak dalam mulut.

Gigi Goyang

Gigi yang terasa goyang bisa disebabkan oleh penyakit gusi yang parah atau akibat trauma fisik. Ini menandakan bahwa tulang penyangga gigi mengalami kerusakan, sehingga gigi tidak lagi tertancap kuat.

Nyeri pada Rahang

Nyeri atau ketidaknyamanan pada rahang dapat menunjukkan adanya masalah pada sendi temporomandibular (TMJ) atau infeksi gigi yang telah menyebar. Kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan membuka mulut dan mengunyah.

Luka pada Mulut yang Tak Sembuh

Luka atau sariawan yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu bisa menjadi tanda adanya infeksi atau bahkan kanker mulut. Pemeriksaan dini sangat penting untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.

Perubahan Warna Gigi

Perubahan warna gigi menjadi kuning, coklat, atau hitam dapat menunjukkan adanya karies gigi atau pengaruh dari makanan/minuman tertentu. Perubahan ini sering kali disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi yang perlu dibersihkan.

Gusi yang Surut

Gusi yang surut atau menurun menunjukkan adanya penyakit gusi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan gigi menjadi lebih panjang dan sensitif, serta meningkatkan risiko kehilangan gigi.

Mulut Kering

Mulut kering yang persisten bisa disebabkan oleh obat-obatan atau kondisi medis tertentu. Mulut kering meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi karena produksi saliva yang menurun, sehingga mulut tidak terlindungi dengan baik dari bakteri.

Kerusakan atau Pecahnya Gigi

Gigi yang patah, retak, atau rusak harus segera diperiksakan untuk mencegah infeksi atau kerusakan lebih lanjut. Gigi yang rusak bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri untuk menyebabkan infeksi yang lebih serius.

Mengabaikan tanda-tanda di atas bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter gigi jika kamu mengalami salah satu dari gejala tersebut. Kunjungan rutin ke dokter gigi juga penting untuk mencegah dan mendeteksi masalah gigi sejak dini.

Referensi

    Kassebaum, N. J., et al. (2017). Global Burden of Untreated Caries: A Systematic Review and Metaregression. Journal of Dental Research, 96(4), 380-387. doi:10.1177/0022034517701162.

    Tonetti, M. S., et al. (2017). Impact of Periodontal Therapy on General Health: Evidence from Cohort Studies. Journal of Clinical Periodontology, 44(S18), S126-S152. doi:10.1111/jcpe.12745.

    Dye, B. A., et al. (2017). Trends in Dental Caries in U.S. Adults and Children, 2011-2014. NCHS Data Brief, (197), 1-8.

    Eke, P. I., et al. (2018). Prevalence of Periodontitis in Adults in the United States: 2011-2014. Journal of the American Dental Association, 149(7), 576-588. doi:10.1016/j.adaj.2018.04.023.

    Chapple, I. L. C., et al. (2018). Periodontal Health and Gingival Diseases and Conditions on an Individual Patient Basis. Periodontology 2000, 78(1), 7-12. doi:10.1111/prd.12258.